Senin, 02 Maret 2015

Makalah: Agama dan Kehidupan Manusia



MAKALAH
AGAMA DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengajar : Dr. K.A. RAHMAN, M.PdI.




Disusun Oleh :
Deta Sarmila                           A1C114012
Eka Yuga Buana                     A1C114023
Fitriastuti Budiyanti                A1C114045
Munawir Nursyahrobby          A1C114024


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “ Agama dan Kehidupan Manusia “. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
            Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
            Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan Ilmu Pengetahuan bagi kita semua.




Jambi,   27 September 2014


                                                                                                                        Penyusun








i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                             i
DAFTAR ISI                                                                                                             ii
BAB I PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang Masalah
            1.2 Rumusan Masalah
            1.3 Tujuan Penulisan Makalah
            1.4 Manfaat Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Landasan Teori
            2.2. Pembahasan
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
            3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA










ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
       Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak sesuai dengan etika dan nilai – nilai moral yang berlaku sesuai dengan kehendaknya, lingkungan, dan ajaran agama yang di anutnya. Nilai – nilai dan norma – norma yang memberikan arah dan makna bagi manusia dalam bertindak ialah agama.
            Seorang sosiolog agama bernama Elizabeth K. Nottingham berpendapat bahwa agama bukan sesuatu yang dapat dipahami melalui definisi melainkan melalui deskripsi (penggambaran). Tak ada satu pun definisi tentang agama yang benar – benar memuaskan.
            Menurut gambara Elizabeth K. Nottingham, agama adalah gejala yang begitu sering “terdapat dimana –mana”, dan agama berkaitan dengan usaha – usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju keada adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat (akhirat), namun agama melibatkan dirinya dalam masalah – masalah kehidupan sehari – hari di dunia (Elizabeth K. Nottingham, 1985: 3-4).
            Manusia memiliki kebebasan beragama. Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah membeda- bedakan golongan. Hal ini berlaku selama manusia itu mempergunakan akal pikiran dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya. Agama islam sangat mentoleransi kepada agama-agam lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut.
1.         Apa yang dimaksud fitrah beragama bagi manusia serta berikan contohnya ?
2.         Apa saja tiga pokok ajaran yang terkandung dalam agama itu sendiri?
3.         Sebutkan dalil-dalil yang menjelaskan tentang agama itu sendiri?
4.         Sebutkan  komponen utama ajaran islam?
5.         Apa yang dimaksud  agama samawi dan agama ardhi?
6.         Apa saja tanggung jawab manusia dalam islam serta dibuktikan dengan dalil-dalil yang mendukung ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
1.         Mengetahui fitrah beragama bagi manusia dan contohnya.
2.         Mengetahui tiga pokok ajaran yang terkandung dalam agama itu sendiri.
3.         Mengetahui  dalil-dalil yang menjelaskan tentang agama itu sendiri.
4.         Mengetahui  komponen utama ajaran islam.
5.         Mengetahui  agama samawi dan agama ardhi.
6.         Mengetahui tanggung jawab manusia dalam islam serta dibuktikan dengan dalil-dalil         yang mendukung.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat kepada pembaca tentang Agama dan Kehidupan Manusia. Semoga memberikan manfaat bagi penulis sendiri.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fitrah Beragama bagi Manusia
      Agama dan manusia adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Manusia hidup memerlukan agama sebagai tempat mencari ketenangan dan keridhaan Tuhan dan agama hadir untuk petunjuk bagi umat manusia. Menurut Islam , agama berarti suatu peraturan atau penetapan Tuhan yang membimbing manusia aqidah yang benar, ibadah yang baik dan mu`alamah yang baik pula. Sedangkan manusia adalah hayawan al-nathiq (makhluk yang berpikir), yang pada hakikatnya adalah makhluk mencari kebenaran. Di sini bertemu antara agama sebagai satu hakikat yang benar dan manusia (dengan akal dan hatinya) sebagai makhluk pencari kebenaran.
Manusia adalah mahkluk Allah SWT yang diciptakan sesuai dengan Fitrahnya, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
Rasulullah bersabda:
مَامِنْمَوْلُوْدٍيُـوْلَدُعَلَىالْفِطْرَةِفَأَبَوَاهُيُهَوِّدَانَهُأَوْيُنَصِّرَانَهُأَوْيُمَجِّسَانَهُ (رواهمسلم
Tidaklah dilahirkan seorang anak melainkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua ibu bapanyalah yang meyahudikannya atau menasranikannya atau memajusikannya.” (HR. Muslim)
2.2 Tiga Pokok Ajaran Yang Terkandung Dalam Agama Itu Sendiri
Pada umumnya, agama dipandang sebagai sistem nilai yang diakui dan diyakini kebenarannya dan merupakan jalan ke arah keselamatan hidup. Sebagai suatu sistem nilai , agama itu memiliki inti pokok ajaran, yaitu:
1. Nilai keyakinan atau credo, yaitu bagian paling mendasar dari agama , berupa keyakinan terhadap adanya sesuatu kekuatan di luar kekuatan manusia, Zat Yang Maha Kuasa di luar kehidupan manusia.
2. Tata peribadatan atau ritual, yaitu perbuatan-perbuatan manusia sebagai bentuk kepatuhan dalam berhubungan dengan Zat yang diyakini, sebagai konsekwensi dari keyakinan akan keberadaan Zat tersebut.
3. Tata Aturan, etika, moral, kaidah-kaidah atau norma-norma yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan antara sesama manusia dengan makhluk atau alam lainnya sesuai dengan keyakinan dan keperibadatan tersebut.


2.3 Dalil-Dalil Yang Menjelaskan Tentang Agama Itu Sendiri
.     Kebenaran Dinul Islam
Dalam Al-Qur'an, Allah telah menegaskan sendiri tentang kebenaran Islam sebagai agama bagi seluruh umat manusia, antara lain tersebut dalam :
Surat Ali Imran:83
أَفَغَيْرَدِينِاللَّهِيَبْغُونَوَلَهُأَسْلَمَمَنْفِيالسَّمَوَاتِوَالْأَرْضِطَوْعًاوَكَرْهًاوَإِلَيْهِيُرْجَعُونَ
“Apakah selain agama Allah yang mereka cari, padahal hanya kepada-Nya tunduk siapapun yang ada di langit-langit dan di bumi baik karena taat maupun terpaksa. Dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa agama yang benar adalah agama yang datang dari Allah SWT. 
Dalam firman-Nya yang lain, pada surat Ali Imran:19, Dia menegaskan :
إِنَّالدِّينَعِنْدَاللَّهِالْإِسْلَامُ
“Sungguh agama yang diridlai di sisi Allah adalah agama Islam”
Kemudian dalam surat Ali Imran:15, Allah SWT berfirman:
وَمَنْيَبْتَغِغَيْرَالْإِسْلَامِدِينًافَلَنْيُقْبَلَمِنْهُوَهُوَفِيالْآخِرَةِمِنَالْخَاسِرِين
“Barangsiapa yang mencari agama lain selain Islam maka ia tidak akan diterima dan kelak di akhirat tergolong orang-orang yang merugi.”
Dalam surat Al-Ma'idah:3 Allah juga menegaskan:
الْيَوْمَأَكْمَلْتُلَكُمْدِينَكُمْوَأَتْمَمْتُعَلَيْكُمْنِعْمَتِيوَرَضِيتُلَكُمُالْإِسْلَامَدِينًا
Hari ini Aku telah sempurnakan bagimu agamamu dan Aku telah cukupkan bagimu nikmat-Ku dan aku telah meridlai Islam sebagai agamu untukmu.”
Dalam Al-Qur'an terdapat beberapa nama untuk menyebut agama yang benar (agama Islam), yaitu "al-Islam" seperti tersebut nama itu dalam surat Ali Imran:85 dan surat al-Ma'idah:3. Nama lain dari agama Islam adalah  Ad-dinul qayyim seperti tersebut dalam surat At-Taubah:36; dan dalam surat Al-Bayyinah:5, disebut dengan istilah :Dinul Qayyimah. Sebutan lain adalah Dinullah seperti nampak dalam surat Ali Imran : 83 dan surat An-Nashr:2; "Dinul haq" seperti tersebut dalam surat At-Taubah: 29 dan 33.
Penegasan Allah SWT dalam Al-Qur'an yang mengatakan bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai satu-satunya agama yang benar ajarannya dapat dikuatkan dengan alasan dan bukti sebagi berikut:
a.    Islam sebagai agama yang jelas asal usulnya, yaitu sebagai agama wahyu yang terakhir.
b.    Islam dibawa oleh seorang Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.
c.    Ajaran Islam diterangkan dalam Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir bagi seluruh umat manusia.
d.    Ajaran Islam tidak ada yang bertentangan dengan fitrah manusia, tetapi mengatur seluruh aspek kehidupan manusia (manusia). Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur'an  dalam surat Al-Maidah:3; dan surat  Rum:30 yang berbunyi:

فَأَقِمْوَجْهَكَلِلدِّينِحَنِيفًافِطْرَةَاللَّهِالَّتِيفَطَرَالنَّاسَعَلَيْهَالَاتَبْدِيلَلِخَلْقِاللَّهِذَلِكَالدِّينُالْقَيِّمُوَلَكِنَّأَكْثَرَالنَّاسِلَايَعْلَمُون
Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama (Islam), fitrah Allah, dima Dia menciptakan manusia diatas fitrah tersebut. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
2.4 Komponen Utama Ajaran Islam
      1. Aqidah atau Iman
Yaitu keyakinan akan adanya Allah SWT dan para Rasul yang diutus dan dipilih oleh Allah SWT  untuk risalah-Nya kepada umat manusia melalui malaikat, yang dituangkan dalam kitap suci-Nya yang berisikan  dan petunjuk kebenaran mengenai kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Aqidah  dan tauhid merupakan dasar keberagamaan seseorang dalam Islam yang masuk lewat pintu Syahadah atau Ikrar akan keyakinan tersebut. Dan aqidah merupakan komponen pokok dalam agama Islam yang di atasnya berdiri syari`at dan Akhlah islam

      2. Syari`at atau Ibadah
Yaitu aturan atau undang-undang Allah SWT tentang bentuk pelaksanaan, manifestasi dari aqidah yang diyakini, yakni berupa pennyerahan diri secara total melalui proses ibadah secara langsung kepada Allah SWT maupun tidak langsung dalam hubungan sesama manusia dan makhluk lainnya. Oleh karena itu ,syari`at secara garis besarnya meliputi dua hal pokok, yaitu ibadah dalam pengertian khusus (ibadah mahdhah) dan ibadah dalam arti umum atau mu`amalah (ibadah ghairu mahdhah atau ibadah sosial).

      3. Akhlak atau mu`amalah
Yaitu bentuk aturan, norma dan etika dalam bermu`amalah dengan sesama manusia dan makhluk lainnya dengan penuh keikhlasan, seakan-akan disaksikan langsung oleh Allah SWT, meskipun Dia tidak melihat secara langsung. Karena nilai-nilai akhlak yang sudah terdapat di dalam syari`at atau hukum mu`alamah menjadi bagian tidak terpisahkan dari bentuk pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.



2.5 Agama Samawi dan Agama Ardhi
Agama samawi  adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan Sang Pemberi Wahyu, kepada rasul-rasul penerima wahyu dan kitap-kitap kumpulan wahyu serta pesannya disebarkan kepada seluruh umat manusia. Sedangkan agama Ardhi tidak memandang penyerahan kepada Tuhan dan mematuhi aturan-aturan-Nya sebagai suatu hal yang esensial. Lebih jauh mengenai perbedaan antara agama samawi dan agama ardhi ini, dapat dilihat beberapa sisi perbedaan sebagai berikut:
No.
Agama Wahyu (Samawi)
Agama Non Wahyu (Ardhi)
1.
Berpokok pada konsep keesaan Tuhan
Tidak demikian
2.
Beriman kepada Nabi
Tidak
3.
Sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan
Kitab suci tidak penting
4.
Umumnya lahir di Timur Tengah
Lahir di luar itu
5.
Lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras semitik
Tidak
6.
Misionari
Bukan misionari
7.
Jelas dan tegas
Kabur dan elastis
8.
Memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek spiritual maupun material
Menitik beratkan kepada aspek spiritual saja

2.6  Tanggung Jawab Manusia Dalam Islam Serta Dibuktikan dengan Dalil-Dalil
Adapun tanggung jawab manusia dalam islam serta dibuktikan dengan dalil-dalilnya sebagai berikut:
1. Tanggung jawab sebagai hamba Allah SWT
Makna  yang esensial dari kata `abd (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan. Ketaatan, ketundukan dan kepatuhan manusia hanya layak diberikan kepada Allah SWT, yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan. Di sebutkan  sebagai `abd karena tugas pengabdian kepada Allah SWT semata-mata, sebagaimana Firman-Nya dalam surah Az-zariyat ayat 56:
وَمَاخَلَقْتُالْجِنَّوَالإنْسَإِلالِيَعْبُدُون
Artinya: ” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”. (Qs, Adz Dzaariyat: 56)
2.  Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah SWT
Manusia adalah salah satu makhluk yang Allah SWT jelaskan penciptaannya dalam Al-Qur`an selain makhluk-makhluk yang lain seperti iblis, jin , binatang dan tumbuhan-tumbuhan. Namun Allah SWT menempat manusia pada penciptaan dan kedudukan yang lebih tinggi dari ciptaan-ciptaan-Nya yang lain, yaitu menempatkan manusia sebagai khalifah-Nya di muka Bumi, sebagaimana yang difirman-Nya dalam Al-Qur`an dalam surah Al-baqarah/2 ayat 30:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): "Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya".
Penempatan dan pemberian tanggung jawab ini tidak terlepas dari beberapa faktor :
1. Kemampuan untuk mengetahui sifat-sifat, fungsi, dan kegunaan segala macam benda. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT (QS. Al-Baqarah/2:31)
2. Ditundukkannya bumi, langit, dan segala isinya, bintang-bintang, planet-planet, dan lain sebagainya oleh Allah SWT kepada manusia (QS.Al-Jaatsyiah/45:12-13)
3. Potensi akal pikiran dan panca indera (QS. Al-Mulk/67:23)
4. Kekuatan positif untuk mengubah corak kehidupan dunia (QS. Arra’d/13:11)
Potensi-potensi inilah yang mempunyai peran penting dalam pelaksanaan tugas kekhalifahan manusia di alam ini. Tugas kekhalifahan tersebut harus bertumpu pada landasan tauhidullah sehingga pelaksanaan tanggung jawab tersebut tidak sewenang-wenang.
                                                                                   


                                                            BAB IV
                                          PENUTUP
4.1 kesimpulan
          Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa agama tidak dapat dipisahkan dari individu dan masyarakat, karena agama memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap kehidupan individu dan masyarakat.
          Selain itu juga agama dapat membentuk jiwa ber-budi pekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat. semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama.

4.2 SARAN
          Agama dalam kehidupan baik individu maupun masyarkat selayaknya menjadi kebutuhan bagi kita semua bukan sebagai kewajiban yang hanya selesai bila sudah dilakukan. Dan juga kita sebagai manusia selayaknya juga mengetahui posisi kita sebagai seorang hamba, yang harusnya selalu meminta kepada sang pencipta.









DAFTAR PUSTAKA

Judul Asli                    : Al-‘Ilmu Dharurotun Syar’iyyah
Pengarang                   : Dr. Nashir bin Sulaiman Al-Umr
Penerbit                       : Darul Wathan
Edisi Indonesia           : Kedudukan Ilmu dan Ilmuwan Dalam Islam
Penerjemah                  : Firman Harianto dan Arif Fathul Ulum
Penerbit                       : Pustaka Al-Kautsar
Kota Terbit                  : Jakarta
            SUMBER LAIN :
www.google.com/ Agama dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari – hari/           
( 27/9/2014     8 : 06 pm )

www.google.com/ Peran, Fungsi, dan Nilai Agama Dalam Kehidupan /                      

 ( 27/9/2014    8 : 09 pm )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar