MAKALAH
AGAMA DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh :
Deta Sarmila A1C114012
Eka Yuga Buana A1C114023
Fitriastuti Budiyanti A1C114045
Munawir Nursyahrobby A1C114024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “ Agama
dan Kehidupan Manusia “. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam.
Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami
sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan Ilmu Pengetahuan bagi kita semua.
Jambi,
27 September 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah
1.4 Manfaat Penulisan
Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.2. Pembahasan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia
berbeda dengan makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk
bertindak sesuai dengan etika dan nilai – nilai moral yang berlaku sesuai
dengan kehendaknya, lingkungan, dan ajaran agama yang di anutnya. Nilai – nilai
dan norma – norma yang memberikan arah dan makna bagi manusia dalam bertindak
ialah agama.
Seorang
sosiolog agama bernama Elizabeth K. Nottingham berpendapat bahwa agama bukan
sesuatu yang dapat dipahami melalui definisi melainkan melalui deskripsi
(penggambaran). Tak ada satu pun definisi tentang agama yang benar – benar
memuaskan.
Menurut
gambara Elizabeth K. Nottingham, agama adalah gejala yang begitu sering
“terdapat dimana –mana”, dan agama berkaitan dengan usaha – usaha manusia untuk
mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam
semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling
sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju keada
adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat (akhirat), namun agama melibatkan
dirinya dalam masalah – masalah kehidupan sehari – hari di dunia (Elizabeth K.
Nottingham, 1985: 3-4).
Manusia
memiliki kebebasan beragama. Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak
pernah membeda- bedakan golongan. Hal ini berlaku selama manusia itu
mempergunakan akal pikiran dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang
diridhoi-Nya. Agama islam sangat mentoleransi kepada agama-agam lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Apa yang dimaksud fitrah
beragama bagi manusia serta berikan contohnya ?
2. Apa saja tiga pokok ajaran
yang terkandung dalam agama itu sendiri?
3. Sebutkan dalil-dalil yang
menjelaskan tentang agama itu sendiri?
4. Sebutkan komponen utama ajaran islam?
5. Apa yang dimaksud agama samawi dan agama ardhi?
6. Apa saja tanggung jawab
manusia dalam islam serta dibuktikan dengan dalil-dalil yang mendukung ?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk :
1. Mengetahui fitrah beragama
bagi manusia dan contohnya.
2. Mengetahui tiga pokok
ajaran yang terkandung dalam agama itu sendiri.
3. Mengetahui dalil-dalil yang menjelaskan tentang agama
itu sendiri.
4. Mengetahui komponen utama ajaran islam.
5. Mengetahui agama samawi dan agama ardhi.
6. Mengetahui tanggung jawab
manusia dalam islam serta dibuktikan dengan dalil-dalil yang mendukung.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat kepada pembaca
tentang Agama dan Kehidupan Manusia. Semoga memberikan manfaat bagi penulis
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fitrah Beragama bagi Manusia
Agama dan manusia adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan
antara satu dengan yang lain. Manusia hidup memerlukan agama sebagai tempat
mencari ketenangan dan keridhaan Tuhan dan agama hadir untuk petunjuk bagi umat
manusia. Menurut Islam , agama berarti suatu peraturan atau penetapan Tuhan
yang membimbing manusia aqidah yang benar, ibadah yang baik dan mu`alamah yang
baik pula. Sedangkan manusia adalah hayawan al-nathiq (makhluk yang berpikir),
yang pada hakikatnya adalah makhluk mencari kebenaran. Di sini bertemu antara
agama sebagai satu hakikat yang benar dan manusia (dengan akal dan hatinya)
sebagai makhluk pencari kebenaran.
Manusia adalah mahkluk Allah SWT yang
diciptakan sesuai dengan Fitrahnya, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
Rasulullah bersabda:
مَامِنْمَوْلُوْدٍيُـوْلَدُعَلَىالْفِطْرَةِفَأَبَوَاهُيُهَوِّدَانَهُأَوْيُنَصِّرَانَهُأَوْيُمَجِّسَانَهُ
(رواهمسلم
“Tidaklah dilahirkan seorang anak melainkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua
ibu bapanyalah yang meyahudikannya atau menasranikannya atau memajusikannya.” (HR. Muslim)
2.2 Tiga Pokok Ajaran Yang Terkandung Dalam Agama Itu Sendiri
Pada umumnya, agama dipandang sebagai sistem
nilai yang diakui dan diyakini kebenarannya dan merupakan jalan ke arah
keselamatan hidup. Sebagai suatu sistem nilai , agama itu memiliki inti pokok
ajaran, yaitu:
1. Nilai keyakinan atau credo, yaitu bagian
paling mendasar dari agama , berupa keyakinan terhadap adanya sesuatu kekuatan
di luar kekuatan manusia, Zat Yang Maha Kuasa di luar kehidupan manusia.
2. Tata peribadatan atau ritual, yaitu
perbuatan-perbuatan manusia sebagai bentuk kepatuhan dalam berhubungan dengan
Zat yang diyakini, sebagai konsekwensi dari keyakinan akan keberadaan Zat
tersebut.
3. Tata Aturan, etika, moral, kaidah-kaidah
atau norma-norma yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan
antara sesama manusia dengan makhluk atau alam lainnya sesuai dengan keyakinan
dan keperibadatan tersebut.
2.3 Dalil-Dalil Yang Menjelaskan Tentang Agama Itu Sendiri
. Kebenaran
Dinul Islam
Dalam Al-Qur'an, Allah telah menegaskan
sendiri tentang kebenaran Islam sebagai agama bagi seluruh umat manusia, antara
lain tersebut dalam :
Surat Ali Imran:83
أَفَغَيْرَدِينِاللَّهِيَبْغُونَوَلَهُأَسْلَمَمَنْفِيالسَّمَوَاتِوَالْأَرْضِطَوْعًاوَكَرْهًاوَإِلَيْهِيُرْجَعُونَ
“Apakah selain agama Allah yang mereka cari, padahal hanya kepada-Nya
tunduk siapapun yang ada di langit-langit dan di bumi baik karena taat maupun
terpaksa. Dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa agama yang
benar adalah agama yang datang dari Allah SWT.
Dalam firman-Nya yang lain, pada surat Ali
Imran:19, Dia menegaskan :
إِنَّالدِّينَعِنْدَاللَّهِالْإِسْلَامُ
“Sungguh agama yang diridlai di sisi Allah adalah agama Islam”
Kemudian dalam surat Ali Imran:15, Allah SWT berfirman:
وَمَنْيَبْتَغِغَيْرَالْإِسْلَامِدِينًافَلَنْيُقْبَلَمِنْهُوَهُوَفِيالْآخِرَةِمِنَالْخَاسِرِين
“Barangsiapa yang mencari agama lain selain Islam maka ia tidak akan
diterima dan kelak di akhirat tergolong orang-orang yang merugi.”
Dalam surat Al-Ma'idah:3 Allah juga menegaskan:
الْيَوْمَأَكْمَلْتُلَكُمْدِينَكُمْوَأَتْمَمْتُعَلَيْكُمْنِعْمَتِيوَرَضِيتُلَكُمُالْإِسْلَامَدِينًا
“Hari ini Aku telah sempurnakan bagimu agamamu dan Aku
telah cukupkan bagimu nikmat-Ku dan aku telah meridlai Islam sebagai agamu
untukmu.”
Dalam Al-Qur'an terdapat beberapa nama untuk
menyebut agama yang benar (agama Islam), yaitu "al-Islam" seperti
tersebut nama itu dalam surat Ali Imran:85 dan surat al-Ma'idah:3. Nama lain
dari agama Islam adalah Ad-dinul qayyim
seperti tersebut dalam surat At-Taubah:36; dan dalam surat Al-Bayyinah:5,
disebut dengan istilah :Dinul Qayyimah. Sebutan lain adalah Dinullah seperti
nampak dalam surat Ali Imran : 83 dan surat An-Nashr:2; "Dinul haq"
seperti tersebut dalam surat At-Taubah: 29 dan 33.
Penegasan Allah SWT dalam Al-Qur'an yang
mengatakan bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai satu-satunya
agama yang benar ajarannya dapat dikuatkan dengan alasan dan bukti sebagi berikut:
a.
Islam sebagai agama yang jelas asal usulnya, yaitu sebagai agama wahyu
yang terakhir.
b.
Islam dibawa oleh seorang Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.
c.
Ajaran Islam diterangkan dalam Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir
bagi seluruh umat manusia.
d.
Ajaran Islam tidak ada yang bertentangan dengan fitrah manusia, tetapi
mengatur seluruh aspek kehidupan manusia (manusia). Hal ini sesuai dengan ayat
Al-Qur'an dalam surat Al-Maidah:3; dan
surat Rum:30 yang berbunyi:
فَأَقِمْوَجْهَكَلِلدِّينِحَنِيفًافِطْرَةَاللَّهِالَّتِيفَطَرَالنَّاسَعَلَيْهَالَاتَبْدِيلَلِخَلْقِاللَّهِذَلِكَالدِّينُالْقَيِّمُوَلَكِنَّأَكْثَرَالنَّاسِلَايَعْلَمُون
“Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama (Islam), fitrah
Allah, dima Dia menciptakan manusia diatas fitrah tersebut. Tidak ada perubahan
pada ciptaan Allah. Itulah agama yang yang lurus tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”.
2.4 Komponen Utama Ajaran Islam
1. Aqidah
atau Iman
Yaitu keyakinan akan adanya Allah SWT dan para Rasul yang
diutus dan dipilih oleh Allah SWT untuk
risalah-Nya kepada umat manusia melalui malaikat, yang dituangkan dalam kitap
suci-Nya yang berisikan dan petunjuk
kebenaran mengenai kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
Aqidah dan tauhid merupakan dasar
keberagamaan seseorang dalam Islam yang masuk lewat pintu Syahadah atau Ikrar
akan keyakinan tersebut. Dan aqidah merupakan komponen pokok dalam agama Islam
yang di atasnya berdiri syari`at dan Akhlah islam
2. Syari`at
atau Ibadah
Yaitu aturan atau undang-undang Allah SWT tentang bentuk
pelaksanaan, manifestasi dari aqidah yang diyakini, yakni berupa pennyerahan
diri secara total melalui proses ibadah secara langsung kepada Allah SWT maupun
tidak langsung dalam hubungan sesama manusia dan makhluk lainnya. Oleh karena
itu ,syari`at secara garis besarnya meliputi dua hal pokok, yaitu ibadah dalam
pengertian khusus (ibadah mahdhah) dan ibadah dalam arti umum atau mu`amalah
(ibadah ghairu mahdhah atau ibadah sosial).
3. Akhlak
atau mu`amalah
Yaitu bentuk aturan, norma dan etika dalam bermu`amalah
dengan sesama manusia dan makhluk lainnya dengan penuh keikhlasan, seakan-akan
disaksikan langsung oleh Allah SWT, meskipun Dia tidak melihat secara langsung.
Karena nilai-nilai akhlak yang sudah terdapat di dalam syari`at atau hukum
mu`alamah menjadi bagian tidak terpisahkan dari bentuk pelaksanaan ibadah
kepada Allah SWT.
2.5 Agama Samawi dan Agama Ardhi
Agama samawi
adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan Sang Pemberi Wahyu,
kepada rasul-rasul penerima wahyu dan kitap-kitap kumpulan wahyu serta pesannya
disebarkan kepada seluruh umat manusia. Sedangkan agama Ardhi tidak memandang
penyerahan kepada Tuhan dan mematuhi aturan-aturan-Nya sebagai suatu hal yang
esensial. Lebih jauh mengenai perbedaan antara agama samawi dan agama ardhi
ini, dapat dilihat beberapa sisi perbedaan sebagai berikut:
No.
|
Agama Wahyu (Samawi)
|
Agama Non Wahyu (Ardhi)
|
1.
|
Berpokok pada konsep keesaan Tuhan
|
Tidak demikian
|
2.
|
Beriman kepada Nabi
|
Tidak
|
3.
|
Sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci
yang diwahyukan
|
Kitab suci tidak penting
|
4.
|
Umumnya lahir di Timur Tengah
|
Lahir di luar itu
|
5.
|
Lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras
semitik
|
Tidak
|
6.
|
Misionari
|
Bukan misionari
|
7.
|
Jelas dan tegas
|
Kabur dan elastis
|
8.
|
Memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek
spiritual maupun material
|
Menitik beratkan kepada aspek spiritual saja
|
2.6
Tanggung Jawab Manusia Dalam Islam Serta Dibuktikan dengan Dalil-Dalil
Adapun tanggung jawab manusia dalam islam
serta dibuktikan dengan dalil-dalilnya sebagai berikut:
1. Tanggung jawab sebagai hamba Allah SWT
Makna
yang esensial dari kata `abd (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan
kepatuhan. Ketaatan, ketundukan dan kepatuhan manusia hanya layak diberikan
kepada Allah SWT, yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan dan ketundukan
pada kebenaran dan keadilan. Di sebutkan
sebagai `abd karena tugas pengabdian kepada Allah SWT semata-mata,
sebagaimana Firman-Nya dalam surah Az-zariyat ayat 56:
وَمَاخَلَقْتُالْجِنَّوَالإنْسَإِلالِيَعْبُدُون
Artinya: ” Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”. (Qs, Adz Dzaariyat: 56)
2. Tanggung
jawab manusia sebagai khalifah Allah SWT
Manusia adalah salah satu makhluk yang Allah
SWT jelaskan penciptaannya dalam Al-Qur`an selain makhluk-makhluk yang lain
seperti iblis, jin , binatang dan tumbuhan-tumbuhan. Namun Allah SWT menempat
manusia pada penciptaan dan kedudukan yang lebih tinggi dari
ciptaan-ciptaan-Nya yang lain, yaitu menempatkan manusia sebagai khalifah-Nya
di muka Bumi, sebagaimana yang difirman-Nya dalam Al-Qur`an dalam surah
Al-baqarah/2 ayat 30:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
bumi". Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan
berkata): "Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu
orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan),
padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak
mengetahuinya".
Penempatan dan pemberian tanggung jawab ini tidak terlepas
dari beberapa faktor :
1. Kemampuan untuk mengetahui sifat-sifat, fungsi, dan
kegunaan segala macam benda. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT (QS.
Al-Baqarah/2:31)
2. Ditundukkannya bumi, langit, dan segala isinya,
bintang-bintang, planet-planet, dan lain sebagainya oleh Allah SWT kepada
manusia (QS.Al-Jaatsyiah/45:12-13)
3. Potensi akal pikiran dan panca indera (QS.
Al-Mulk/67:23)
4. Kekuatan positif untuk mengubah corak kehidupan dunia
(QS. Arra’d/13:11)
Potensi-potensi inilah yang mempunyai peran penting dalam
pelaksanaan tugas kekhalifahan manusia di alam ini. Tugas kekhalifahan tersebut
harus bertumpu pada landasan tauhidullah sehingga pelaksanaan tanggung
jawab tersebut tidak sewenang-wenang.
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa agama tidak dapat dipisahkan dari individu dan masyarakat,
karena agama memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap kehidupan
individu dan masyarakat.
Selain
itu juga agama dapat membentuk jiwa
ber-budi pekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun
lingkungan masyarakat. semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat
menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan
cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman
tujuan daripada agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan
yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama.
4.2 SARAN
Agama dalam kehidupan baik individu maupun masyarkat selayaknya menjadi
kebutuhan bagi kita semua bukan sebagai kewajiban yang hanya selesai bila sudah
dilakukan. Dan juga kita sebagai manusia selayaknya juga mengetahui posisi kita
sebagai seorang hamba, yang harusnya selalu meminta kepada sang pencipta.
DAFTAR PUSTAKA
Judul Asli :
Al-‘Ilmu Dharurotun Syar’iyyah
Pengarang : Dr.
Nashir bin Sulaiman Al-Umr
Penerbit : Darul
Wathan
Edisi Indonesia : Kedudukan
Ilmu dan Ilmuwan Dalam Islam
Penerjemah : Firman
Harianto dan Arif Fathul Ulum
Penerbit :
Pustaka Al-Kautsar
Kota Terbit : Jakarta
SUMBER
LAIN :
www.google.com/ Agama dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari – hari/
( 27/9/2014 8 : 06 pm )
