Rabu, 25 Maret 2015

MAKALAH FISIKA KESEHATAN PANAS DALAM PENGOBATAN




 MAKALAH FISIKA KESEHATAN
PANAS DALAM PENGOBATAN




 









DISUSUN OLEH:
TAMRIN
A1C308028
Dosen Pembimbing::
Dra,Astalini,M.Si
                                           





Program Studi Fisika
Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2009

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT tuhan pencipta alam semesta yang telah memancarkan hidayah dan inayahnya kepada kekasih Allah, Muhammad SAW pembawa ilmu kebaikan dari kebatilan jahiliyah atas izin dan karunia-Nya kemi telah menyelesaikan makalah yang berjudul “PANAS DALAM PENGOBATAN” yang bertujuan memberikan motifasi positif pada generasi penerus bangsa yang berpengetahuan, berbudi luhur serta bertakwa kepada Allah SWT. Amin..
            Ucapan terima kasih kepada bapak dosen pembimbing atas pengarahannya dan kepada teman teman yang telah membantu dalam proses penyelesaiian makalah ini
            Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, sebagai manusia biasa yang tak luput dari kekurangan. Kebenaran datang dari Allah SWT dan kesalahan datang dari syaitan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kta semua.

                                                                                                      Jambi,    November 2009

                                                                                                               Tamrin










BAB I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
     Manusia secara fisiologi di golongkan kedalam; worm-blooded; atau homotermal.organisme homotermal ini secara umum dapat dikatakan temperature tubuh tetap konstan walau pun suhu tubuh berubah.hal ini oleh kerena ada interaksi secara berantai antara heat produksi panas (produksi panas)dan heat loss (kehilangan panas).kedua proses ini dalam keadaan tertentu aktifitasnya di atur oleh susunan syarap pusat yang mana mengatur metabolisme, sirkulasi (peredaran darah), dan pekerjaan skeletal.
Untuk itu lah sangat perlu kita mengetahui sangat besar sekali peranan panas dalam pengobatan karena dengan mengetahui apa saja yang dilakukan bila suhu tubuh kita mengalami suatu gejala penyakit tentu dengan panas yang ada dalam tubuh kita dapat kita lakukan pengobatan.begitu banyak sekali fungsi-fungsi panas dalam tubuh kita ini.
B.     Perumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa poin yang akan di bahas antara lain:
1.apakah yang di maksud dengan sifat termometrik dan skala temperature.
2.apakah yang di maksud dengan termografi dan suhu tubuh.
3.apa yang di maksud dengan terapi panas.
4.apa saja mekanisme yang di akibatkan oleh panas?
5.apa saja yang termasuk dalam transfer panas?
6.pemanfaatan  energy panas dalam bidang kedokteran,
C.    Tujuan Penulisan Makalah
a.       Untuk mengetahui sifat termometrik dari suatu skala thermometer.
b.      Agar pembaca dapat mengetahui fungsi panas dalam pengobatan.

D.Manfaat penulisan makalah.
Di harap kan makalah ini dapat menjadi sumber ilmu bagi wahana pendidikan,dan dengan hadir makalah ini semoga dapat mengambil hikmah nya.
















BAB II. PEMBAHASAN
1.      SIFAT TERMOMETRIK DAN SKALA SUHU
            Alat yang dirancang untuk mengukur suhu adalah termometer. Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerjanya sebenarnya sama. Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (sifat materi yang berubah terhadap temperatur). Maksudnya, kalau suhu materi tersebut berubah, bentuk dan ukuran materi tersebut juga ikut2an berubah. Kebanyakan termometer menggunakan materi yang bisa memuai ketika suhunya berubah.
            Termometer yang sering digunakan saat ini terdiri dari tabung kaca, di mana terdapat alkohol atau air raksa pada bagian tengah tabung. Ketika suhu meningkat, alkohol atau air raksa yang berada di dalam wadah akan memuai sehingga panjang kolom alkohol atau air raksa akan bertambah. Sebaliknya, ketika suhu menurun, panjang kolom alkohol atau air raksa akan berkurang. Pada bagian luar tabung kaca terdapat angka-angka yang merupakan skala termometer tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh ujung kolom alkohol atau air raksa merupakan nilai suhu yang diukur.
            Termometer Merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muainya bisa terbilang konstan sehingga perubahan vo. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
            Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul “Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang diantara isinya menjelaskan metoda kalibrasi alat termometer seperti dibawah ini:
1.      Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2.      Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3.      Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.
     Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-rata skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan metoda kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.
Cara Kerja :
1.      Sebelum terjadi perubahan suhu, volume Merkuri berada pada kondisi awal.
2.      Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon Merkuri dengan perubahan volume.
3.      Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
            Jenis termometer lain yang biasa digunakan adalah termometer yang menggunakan lembaran bimetal (dua logam yang jenisnya berbeda dan kecepatan pemuaiannya juga berbeda). Pada saat suhu meningkat, salah satu logam mengalami pemuaian yang lebih besar dari logam lain. Akibatnya keping tersebut melengkung. Biasanya keping bimetal berbentuk spiral, di mana salah satu ujung keping tetap, sedangkan ujung lain dihubungkan ke penunjuk skala. Ketika suhu berubah, penunjuk akan berputar. Termometer yang menggunakan lembaran bimetal biasanya digunakan sebagai termometer udara biasa, termometer ruangan, termometer oven dll.
            Termometer yang lebih akurat alias lebih tepat, biasanya menggunakan sifat elektris suatu materi. Misalnya termometer hambatan. Pada termometer hambatan, biasanya diukur perubahan hambatan listrik suatu kumparan kawat tipis atau silinder karbon atau kristal germanium. Karena hambatan listrik biasanya dapat diukur secara tepat, maka termometer hambatan bisa mengukur suhu secara lebih tepat daripada termometer biasa.
            Agar termometer bisa digunakan untuk mengukur suhu maka perlu ditetapkan skala suhu. Terdapat 2 skala suhu yang sering digunakan, antara lain skala celcius dan skala Fahrenheit. Skala yang paling banyak digunakan saat ini adalah skala celcius (nama lain skala celcius adalah skala centigrade. Centigrade = seratus langkah). Skala Fahrenheit paling banyak digunakan di Amerika Serikat, mungkin pingin beda sendiri kali Skala suhu yang cukup penting dalam bidang sains adalah skala mutlak alias skala Kelvin. Mengenai skala Kelvin akan kita bahas kemudian (tuh di bawah).
            Titik tetap skala celcius dan skala Fahrenheit menggunakan titik beku dan titik didih air. Titik beku suatu zat merupakan temperatur di mana wujud padat dan wujud cair berada dalam keseimbangan (tidak ada perubahan wujud zat). Sebaliknya, titik didih suatu zat merupakan temperatur di mana wujud cair dan wujud gas berada dalam keseimbangan. Perlu diketahui bahwa titik beku dan titik didih selalu berubah terhadap tekanan udara., karenanya tekanan perlu ditetapkan terlebih dahulu. Biasanya kita menggunakan tekanan standar, yakni 1 atm (satu atmosfir)
Skala Celcius
            Untuk skala celcius, temperatur titik beku normal air (disebut juga sebagai titik es) dipilih sebagai nol derajat celcius (0o C) dan temperatur titik didih normal air (disebut juga sebagai titik uap) dipilih sebagai seratus derajat celcius (100o C). Di antara titik es dan titik uap terdapat 100 derajat. Pada termometer yang menggunakan skala celcius, temperatur yang lebih rendah dari temperatur titik es biasanya ditandai dengan angka negatif.
Skala Fahrenheit
            Om Fahrenheit menghendaki agar semua temperatur yang diukur bernilai positif. Karenanya, ia memilih 0 oF untuk temperatur campuran es dan air garam (temperatur terdingin yang bisa dicapai air). Ketika mengukur temperatur titik es dan titik uap, angka yang ditunjukkan pada skala Fahrenheit berupa bilangan pecahan. Akhirnya beliau mengoprek lagi skalanya sehingga temperatur titik es dan titik uap berupa bilangan bulat.
            Untuk skala Fahrenheit, temperatur titik beku normal air (titik es) dipilih sebagai 32 derajat Fahrenheit (32o F) dan temperatur titik titik didih normal air (titik uap) dipilih sebagai 212 derajat Fahrenheit (212o F). Di antara titik es dan titik uap terdapat 180 derajat. Normal tuh maksudnya di dalam air tidak ada unsur lain, tidak ada garam, tidak ada gula, tidak ada teh, tidak ada susu. Jadi murni H20
Konversi skala Suhu
            Sekarang mari kita operasikan skla celcius dan skala farenheit. Karena kedua skala ini berbeda, maka alangkah baiknya jika kita belajar mengoperasikan skala celcius menjadi skala fahrenheit. Demikian juga sebaliknya, skala fahrenheit dioprek menjadi skala celcius.
Catatan :
            Apabila kita mengatakan suatu suhu tertentu, maka kita menyebutnya derajat Celcius (oC) atau derajat Fahrenheit (oF). Contoh : Pada tekanan 1 atm, suhu air panas = 100 oC atau 180 oF. Suhu tubuh saya = 98 oF. Sebaliknya, jika kita mengatakan perubahan suhu atau selisih suhu, maka kita menyebutnya Celcius derajat (Co) atau Fahrenheit derajat (Fo). Contoh : suhu air mula-mula 20 oC. Setelah dipanaskan, suhunya berubah menjadi 50 oC. Dengan demikian, air mengalami perubahan suhu sebesar 30 Celcius derajat (30 Co).          Pada tekanan 1 atm, suhu titik es untuk termometer berskala celcius = 0 oC, sedangkan termometer berskala Fahrenheit = 32 oF. Sebaliknya, pada tekanan 1 atm, suhu titik uap untuk termometer berskala Celcius = 100 oC, sedangkan termometer berskala Fahrenheit = 212 oF.
Mengubah skala Celcius menjadi skala Fahrenheit
Untuk memperoleh suhu dalam skala Fahrenheit (TF), kalikan terlebih dahulu suhu dalam skala Celcius (TC) dengan 9/5. Setelah itu tambahkan dengan 32o
Contoh soal 1 :
Suhu air yang lagi kepanasan = 60 oC. Berapakah suhu air panas dalam skala Fahrenheit ?
Panduan jawaban :
Kalikan terlebih dahulu 60 oC dengan 9/5. Setelah itu baru tambahkan dengan 32o. 60 x 9/5 = 108. 108 + 32 = 140 oF. kesimpulannya, 60 oC = 140 oF
Mengubah skala Fahrenheit menjadi skala Celcius
Untuk memperoleh suhu dalam skala Celcius (TC), kurangi terlebih dahulu suhu dalam skala Fahrenheit (TF) dengan 32o, setelah itu baru kalikan dengan 5/9.
Contoh soal 2 :
Suhu air yang lagi kepanasan = 140 oF. Berapakah suhu air panas dalam skala Celcius ?
Panduan jawaban :
Ini mah anak sd juga bisa oprek ;)Kurangi dulu 140 oF dengan 32o. Setelah itu baru kalikan dengan 5/9. 140 – 32 = 108. 108 x 5/9 = 60 oC
Kalibrasi Termometer
            Masukan es batu dan air ke dalam sebuah wadah (usahakan air dan es batu sama banyak). Setelah itu, masukkan termometer ke dalam wadah yang berisi air dan es batu tersebut. Karena pada mulanya termometer lebih panas dari air es, maka setelah dimasukkan ke dalam wadah, panjang kolom air raksa akan berkurang. Biarkan sampai panjang kolom air raksa tidak berubah (si air raksa tidak jalan-jalan lagi). Ketika panjang kolom air raksa tidak berubah, campuran es batu dan air telah berada dalam keseimbangan termal. Tandai posisi kolom air raksa tersebut (tandai bagian ujung kolom air raksa). Ini adalah suhu titik es alias titik beku normal air. Amati gambar di bawah biar paham.
            silahkan memanaskan air. Masukkan si termometer ke dalam wadah yang berisi air yang sedang dipanaskan. Tunggu sampai si air kepanasan dan berdisko ria dalam wadah (maksudnya si air mendidih). Jika panjang kolom air raksa sudah tidak berubah lagi, tandai ujung kolom air raksa tersebut. Ini adalah temperatur titik didih normal air alias titik uap.
            Jika dirimu ingin membuat skala Celcius, jarak antara kedua tanda dibagi menjadi 100 garis/titik. Usahakan jarak antara setiap garis/titik harus sama. Tanda bagian bawah = 0o C, sedangkan tanda bagian atas = 100o C.
            jikadirimu ingin membuat skala Fahrenheit, jarak antara kedua tanda dibagi menjadi 180 garis/titik. Usahakan panjang setiap garis/titik harus sama. Tanda bagian bawah = 32 oF, sedangkan tanda bagian atas = 212 oF. 32 oF tuh baru suhu titik es. Karenanya dirimu bisa menambahkan garis atau titik sampai 0 oF. Tambahkan juga garis/titik di sebelah atas 212 oF. Panjang setiap garis/titik harus sama dengan sebelumnya.
Catatan :
Suhu titik es dan suhu titik uap tergantung pada tekanan udara. Karenanya termometer yang dikalibrasi di tempat yang tekanannya berbeda akan memberikan hasil berbeda. Termometer biasa seperti termometer air raksa atau termometer alkohol, biasanya bersifat terbatas. Termometer tersebut tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah atau suhu yang sangat tinggi.
Termometer Gas Volume-Konstan dan Skala Kelvin
            Sebelumnya kita sudah mempelajari cara mengkalibrasi suatu termometer. Termometer yang kita gunakan adalah termometer air raksa yang belum punya skala. Btw, seandainya kita mengkalibrasi 2 termometer yang jenisnya berbeda, misalnya termometer air raksa dan termometer alkohol, skala kedua termometer tersebut mungkin hanya cocok pada 0 oC (atau 32 oF) dan 100 oC (atau 212 oF). Apabila kita menggunakan kedua termometer tersebut untuk mengukur suhu ruangan, angka yang ditunjukkan belum tentu sama. Bisa saja termometer air raksa menujukkan angka 48 oC, sedangkan termometer alkohol menunjukkan angka 46 oC. Hal ini disebabkan karena kecepatan pemuaian setiap materi berbeda2. Demikian juga dengan jenis termometer yang lain, seperti termometer bimetal dkk. Skala suhu yangditetapkan dengan cara ini sangat bergantung pada sifat materi yang digunakan. Materi yang gurumuda maksud adalah si air raksa, alkohol, keping bimetal dkk.
            Karena skala suhu yang ditetapkan menggunakan termometer biasa mempunyai keterbatasan (skala suhu tergantung pada sifat materi yang digunakan), maka kita membutuhkan sebuah termometer standar. Adanya termometer standar membantu kita untuk menetapkan skala suhu secara lebih tepat, tanpa harus bergantung pada sifat suatu materi.
            Termometer yang nyaris sempurna/ideal adalah termometer gas volume-konstan. Prinsip kerja si termometer gas volume-konstan adalah sebagai berikut. Volume gas dijaga agar selalu tetap alias tidak berubah. Nah, ketika suhu bertambah, tekanan gas juga ikut2an bertambah.
            Ini cuma gambaran kasarnya saja. Termometer gas volume konstan sekarang canggih2… Dalam pipa 1 dan pipa 2 terdapat air raksa. Volume gas dijaga agar selalu konstan, dengan cara menaikan atau menurunkan pipa 2 sehingga permukaan air raksa dalam pipa 1 selalu berada pada tanda acuan. Jika suhu alias temperatur meningkat, tekanan gas dalam tabung juga ikut2an bertambah. Karenanya, pipa 2 harus diangkat lebih tinggi agar volume gas selalu konstan. Tekanan gas bisa diketahui dengan membaca tinggi kolom air raksa (h) dalam pipa 2. Kalau pakai cara manual, ingat saja kolom air raksa setinggi 760 mm = tekanan 1 atm (1 atmosfir). Mengenai hal ini bisa dipelajari pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida. Materinya sudah ada di blog ini. Biasanya pada termometer gas volume konstan yang canggih sudah ada alat penghitung tekanan. Wadah yang berisi gas juga sudah dirancang agar gas selalu berada dalam volume yang tetap. Jadi yang diukur cuma perubahan tekanannya saja…
            Untuk mengkalibrasi termometer gas volume konstan, kita bisa mengukur tekanan gas pada 2 suhu. Misalnya kita gunakan suhu titik es dan suhu titik uap. Suhu titik es dan suhu titik uap bergantung pada tekanan udara. Biasanya pada tekanan 1 atm, suhu titik es = 0 oC dan suhu titik uap = 100 oC. Anggap saja kita mengkalibrasi termometer gas volume konstan pada tempat yang mempunyai tekanan udara 1 atm.
            Pertama, tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi es batu dan air. Volume gas dijaga agar selalu tetap, karenanya pipa 2 harus diturunkan sehingga permukaan air raksa pada pipa 1 tetap berada pada titik acuan. Jika volume gas sudah tidak berubah, catat ketinggian kolom air raksa (h) pada pipa 2. Gunakan h untuk menghitung tekanan. Btw, kalau pakai termometer gas yang canggih, tabung yang berisi gas langsung dicelup saja ke dalam wadah yang berisi es batu dan air. Sudah ada alat pengukur tekanan, tinggal dibaca saja tekanan gas berapa… Catat besar tekanan gas tersebut (anggap saja ini tekanan 1 = P1)
            Kedua, tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air yang lagi dipanaskan. Seperti biasa, volume gas dijaga agar selalu tetap, karenanya pipa 2 dinaikkan sehingga permukaan air raksa pada pipa 1 tetap berada pada titik acuan. Jika volume gas sudah tidak berubah, catat ketinggian kolom air raksa (h) pada pipa 2. Gunakan h untuk menghitung tekanan gas…. (anggap saja ini tekanan 2 = P2)
            Ketiga, buat grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan dan suhu… lihat contoh di bawah.
            P1 adalah tekanan gas untuk suhu titik es (0 oC) dan P2 adalah tekanan gas untuk suhu titik uap (100 oC). Gambarkan sebuah garis yang menghubungkan titik temu P1 dan 0 oC dan titik temu P2 dan 100 oC. Dengan berpedoman pada grafik, walaupun kita hanya mengetahui besar tekanan gas, besar suhu juga bisa diketahui dengan mudah bahkan bisa diramalkan.
Skala Kelvin
            Sekarang tataplah grafik di atas dengan penuh kelembutan….. Jika garis miring ditarik ke kiri sampai memotong sumbu T oC, kita akan menemukan bahwa ketika tekanan gas = 0, besar suhu = -273,15 oC. Mungkin kita berpikir bahwa besar suhu tersebut berbeda-beda, tergantung pada jenis gas yang dikurung dalam tabung termometer gas volume konstan. Btw, berdasarkan hasil percobaan, walaupun jenis gas berbeda, ketika tekanan gas menjadi nol, besar suhu tetap bernilai -273,15 oC. Dengan demikian, kita bisa menggunakan besar suhu ini sebagai patokan skala suhu (disebut juga sebagai suhu alias temperatur nol mutlak).
            Temperatur nol mutlak ini dikenal dengan julukan skala mutlak alias skala suhu Kelvin. Kirain skala suhu gurumuda Kelvin adalah nama almahrum Lord Kelvin (1824-1907), mantan fisikawan Inggris. Sekarang beliau sudah beristirahat di alam baka, karenanya gurumuda menyebutnya mantan fisikawan. Pada skala ini, suhu dinyatakan dalam Kelvin (K). Selang antara derajat sama sperti pada skala celcius, tetapi harga nol digeser hingga 0 K. Jadi 0 K = -273,15 oC dan 273,15 K = 0 oC. Suhu dalam skala Celcius dapat diubah menjadi skala Kelvin dengan menambahkan 273,15, suhu dalam skala Kelvin bisa diubah menjadi skala Celcius dengan mengurangi 273,15. Secara matematis, bisa ditulis sebagai berikut :
T (K) = T (oC) + 273,15
T (oC) = T (K) – 273,15
Contoh soal 1 :
20 oC = …. K ?
Panduan juawaban….
T = 20 + 273,15 = 293,15 K
Contoh soal 2 :
293,15 K = …. oC ?
Panduan juawaban….
T = 293,15 – 273,15
T = 20 oC
Contoh soal 3 :
100 oF = ….. K ?;)ubah  si Fahrenheit ke Celcius. Setelah itu baru ubah si celcius ke Kelvin.
2.      TERMOGRAFI DAN MAPING TUBUH
             Metode pemeriksaan berdasarkan pengukuran suhu kulit pada suatu tempat dengan memakai Dynamic Telethermography. Pemeriksaan ini dilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu keganasan. Hasilnya disebut panas apabila perbedaan panas dengan sekitarnya > 0,9o C dan dingin apabila <>o C. Pada penelitian Alves didapatkan bahwa pada yang ganas semua hasilnya panas. Pemeriksaan ini paling sensitif dan spesifik bila dibanding dengan pemeriksaan lain.
  1. PERUBAHAN PETA THERMAL TUBUH
    breastup_thermal map
    Lancar tidaknya aliran darah di bawah kulit dapat dilihat dari perbedaan suhu yang ditangkap oleh kamera Termografi Infra Merah. Jika aliran darah kurang kuat, maka warna peta tubuh adalah kuning, hijau bahkan biru. Aliran darah yang kuat akan terekam oleh kamera sebagai warna jingga hingga merah. Peningkatan aliran darah umumnya akan terjadi dalam waktu 30 menit setelah Breast Up digunakan.
  2. PERUBAHAN KEKENTALAN DARAH
    breastup_erythrocite test
    Dengan mikroskop elektronik, dapat dilihat adanya perubahan bentuk dan kekentalan pada keping sel darah merah sebelum dan sesudah Breast Up digunakan.Pada gambar di sebelah kiri terlihat sel darah bergerak lambat, menggumpal dan bertumpuk satu dengan lain. Kondisi ini mengakibatkan distribusi oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh menjadi sangat pelan, umumnya orang bersangkutan menjadi mudah lelah, mengantuk dan mudah pegal otot. Perubahan mulai terjadi dalam waktu 30 menit setelah Breast Up digunakan, sel darah merah menjadi terurai dan bergerak lebih aktif. Perbaikan seperti ini akan terus meningkat dalam waktu 7 hari  sejak Breast Up digunakan pertama kali sehingga peningkatan stamina akan sangat terasa dalam waktu 7 hari.
  3. PERUBAHAN AKTIVITAS GELOMBANG ALPHA OTAK
    Kegiatan otak manusia dapat dilihat dari dominasi 3 jenis gelombang, yaitu Theta, Beta, dan Alpha.
Ketika otak didominasi oleh Gelombang Theta (Biru), orang akan merasa mengantuk dan sulit untuk fokus.
Ketika Gelombang Beta (Merah) mendominasi, orang akan merasa stress atau tertekan, sedangkan tubuh terasa tegang dan emosi terasa tidak tenang.
Sebaliknya Gelombang Alpha (Hijau) yang dominan akan membuat orang bersangkutan mempunyai tingkat konsentrasi yang tinggi dan jernih pikirannya.breastup_alpha wave
Pada gambar di kiri, orang dalam keadaan mengantuk, lelah dan tegang, sementara daya pikir dan konsentrasinya sangat rendah. Gambar di kanan menunjukkan perbaikan yang terjadi dalam waktu 30 menit setelah Breast Up digunakan. Walaupun warna merah (Beta( masih lebih tinggi, namun terjadi penekanan warna biru (Theta) dan peningkatan warna hijau (Alpha) yang sangat drastis. Hal ini membuat orang tersebut walaupun lelah dan tegang, namun pikiran tetap konsentrasi, jernih, dan waspada. Pemakaian yang lebih lama akan membantu penurunan warna merah seiring dengan turunnya Serotonin tubuh yang berkaitan dengan tingkat stress.



3.      TERAPI PANAS
Lebih dari setengah jumlah pegawai kantoran mengalami sakit punggung dan untuk mengobatinya tidak sedikit yang berpaling ke terapi pemanasan. Murah dan sudah dipercaya sejak lama. Pertanyaannya adalah seberapa efektif terapi itu?
Dalam beberapa tahun terakhir belasan penelitian mencoba mencari jawaban atas keraguan terhadap terapi panas itu. Sebagian orang merasa lebih rileks segera setelah terapi. Pembuluh darah membesar, mengurangi rasa sakit karena aliran darah melemaskan otot kaku. Sebuah studi peninjauan kembali dilakukan atas sembilan penelitian serupa yang pernah dilakukan terhadap hampir 1.200 orang.
Seperti yang dipublikasikan oleh The Cochrane Database of Systematic Reviews. Lima hari menjalani terapi panas dengan cara membungkus tubuh dengan alat tersebut, berhasil mengurangi rasa sakit setelah dibandingkan dengan placebo dan pengobatan lainnya. Di lain pihak sangat sedikit bukti yang menunjukkan terapi kebalikannya yaitu dengan rasa dingin. Namun kombinasi terapi panas dan dingin diyakini memberikan hasil terbaik.
Secara acak telah dilakukan penelitian pada 2005, untuk membandingkan terapi. Setelah tujuh hari, sekitar 70% responden yang mengkombinasikan terapi panas dengan olahraga ringan, merasakan kondisinya seperti sebelum terkena sakit punggung.
Sementara yang melakukan terapi ringan atau olahraga saja, hanya 20% yang merasakan bugar seperti sebelum terkena sakit punggung kronis.
Istirahat total atau bed rest pada mulanya membantu mengurangi rasa sakit. Namun setelah dua hari, rasa sakit kembali muncul diikuti lemas otot, dan risiko penggumpalan darah.
D.   Mekanisme aktifitas panas
Tubuh selalu beraiktiar agar temperatur tetap konstan walaupun lingkkungan ada yang berubah.pengaturan fisik panas secara implisit adalah sejumlah total dari proses fisiologi di mana terjadi peningkatan dan penurunan panas dari tubuh kita.panas dapat hilang dan masuk ke dalam lingkungan dengan cara konveksi,radiasi,dan evavorasi.
Peristiwa konveksi,radiasi,dan evavorasi di control oleh susunan syaraf pusat agar mencapai kesetimbangan termal,pada keadaan kritis misalnya atau dingin yang menyengat ,keadaan ini langsung mempengaruhi fisiologi thermostat yaitu hipotalamus dan preoptik.
Mekanisme aktifitas oleh panas:
a..pelebaran pembuluh darah.
b.berkeringat.
c.peningkatan pernafasan.
Hal-hal ini di sebabkan oleh tubuh kehilangan panas.
E.   Transfer panas
Sesuai dengan seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh semua tergantung pada suhu.energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada empat cara:
a.konduksi
konduksi adalah pemaparan panas dari suatu objek yang suhunya lebih tinggi ke objek lain dengan jalan kontak langsung.berdasarkan teori kinetis di mana energy kinetis di hantarkan dari suatu molekul ke molekul lain dengan jalan tabrak sehingga terbentuk panas,
b.konveksi
aliran konveksi dapat terjadi di karenakan masa jenis udara panas sangat ringan di bandingkan udara dingin,
c.radiasi
d.evavorasi
evavorasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap.manusia kehilangan sekitar 9*10 kalori/gram melalui penguapan paru-paru.

F.    Pemanfaatan energy panas dalam bidang kedokteran.
Sukar dikatakan secara pasti efisiensi pans apabila ada energy panas yang mengenai salah satu bagian tubuh.tetapi jelas apabila energy panas mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan suhu di sekitar tempat tersebut.
Epek panas ada tiga yaitu”
1.fisik
2.kimia.
3.biologis.
Cara panas di transfer ke dalam tubuh,energy panas mula-mula di penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya.kemudian akan menghilang di daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas.
Ada beberapa metode dari pemenfaatan energy panas.
1.kantong air panas
Cara ini efisien dalam pengobatan penderita nyari
2.handuk panas.
Cara ini sangat berhasil apabila pengobatan di lakukan pada daerah yang ototnya sakit.misalnya spasma otot.
3.turkish batsh(mandi uap).
Mempunyai efek relaksasi otot.
4.mud packs(lumpur panas).
Mencegah kehilangan panas dalam tubuh.

BAB III. PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang, pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Sifat termometrik adalah sifat suatu materi yang berubah jika temperatur berubah,artinya jika suhu berubah maka bentuk dan ukuran meteri juga berubah.
2.      Ada tiga skala yang sering di gunakan dalam konversi suhu yaitu skala celcius,skala farenheit,dan skala Kelvin.
3.      Termografi adalah metode pemeriksaan suhu kulit pada suatu tempat dengan memakai dynamic telethermografy pemeriksaan ini di lakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu keganasan,hasilnya di sebut panas apabila perbedaan panas dengan sekitarnya lebih besar dari 0,9 derajad celcius dan apabila lebih kecil dari 0 derajad celcius.
4.      terapi yang menggunakan energy panas untuk mengurangi suatu pentakit,contohnya mengobati penyakit punggung.
B.     SARAN
Penulis sangat menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam makalah ini,untuk itulah saran dan kritik sangat saya harapkan.seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak,tak ada karya yang sempurna.






DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga