MAKALAH FISIKA KESEHATAN
PANAS DALAM PENGOBATAN
DISUSUN OLEH:
TAMRIN
A1C308028
Dosen Pembimbing::
Dra,Astalini,M.Si
Program Studi
Fisika
Jurusan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2009
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
segala puji bagi Allah SWT tuhan pencipta alam semesta yang telah memancarkan
hidayah dan inayahnya kepada kekasih Allah, Muhammad SAW pembawa ilmu kebaikan
dari kebatilan jahiliyah atas izin dan karunia-Nya kemi telah menyelesaikan
makalah yang berjudul “PANAS DALAM PENGOBATAN” yang bertujuan memberikan
motifasi positif pada generasi penerus bangsa yang berpengetahuan, berbudi
luhur serta bertakwa kepada Allah SWT. Amin..
Ucapan terima kasih kepada bapak
dosen pembimbing atas pengarahannya dan kepada teman teman yang telah membantu
dalam proses penyelesaiian makalah ini
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT,
sebagai manusia biasa yang tak luput dari kekurangan. Kebenaran datang dari
Allah SWT dan kesalahan datang dari syaitan. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik kritik yang
bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kta
semua.
Jambi, November 2009
Tamrin
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia secara fisiologi
di golongkan kedalam; worm-blooded; atau homotermal.organisme homotermal ini
secara umum dapat dikatakan temperature tubuh tetap konstan walau pun suhu
tubuh berubah.hal ini oleh kerena ada interaksi secara berantai antara heat
produksi panas (produksi panas)dan heat loss (kehilangan panas).kedua proses
ini dalam keadaan tertentu aktifitasnya di atur oleh susunan syarap pusat yang
mana mengatur metabolisme, sirkulasi (peredaran darah), dan pekerjaan skeletal.
Untuk itu lah sangat perlu kita mengetahui sangat besar sekali
peranan panas dalam pengobatan karena dengan mengetahui apa saja yang dilakukan
bila suhu tubuh kita mengalami suatu gejala penyakit tentu dengan panas yang
ada dalam tubuh kita dapat kita lakukan pengobatan.begitu banyak sekali
fungsi-fungsi panas dalam tubuh kita ini.
B.
Perumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa poin yang akan di bahas antara lain:
1.apakah yang di maksud dengan sifat termometrik dan skala
temperature.
2.apakah yang di maksud dengan termografi dan suhu tubuh.
3.apa yang di maksud dengan terapi panas.
4.apa saja mekanisme yang di akibatkan oleh panas?
5.apa saja yang termasuk dalam transfer panas?
6.pemanfaatan energy panas
dalam bidang kedokteran,
C. Tujuan Penulisan Makalah
a.
Untuk mengetahui sifat
termometrik dari suatu skala thermometer.
b.
Agar pembaca dapat mengetahui
fungsi panas dalam pengobatan.
D.Manfaat penulisan
makalah.
Di harap kan makalah ini dapat menjadi sumber ilmu bagi wahana
pendidikan,dan dengan hadir makalah ini semoga dapat mengambil hikmah nya.
BAB II. PEMBAHASAN
1. SIFAT TERMOMETRIK DAN
SKALA SUHU
Alat yang dirancang untuk mengukur
suhu adalah termometer. Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip
kerjanya sebenarnya sama. Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat
termometrik (sifat materi yang berubah terhadap temperatur). Maksudnya, kalau
suhu materi tersebut berubah, bentuk dan ukuran materi tersebut juga ikut2an
berubah. Kebanyakan termometer menggunakan materi yang bisa memuai ketika
suhunya berubah.
Termometer yang sering digunakan
saat ini terdiri dari tabung kaca, di mana terdapat alkohol atau air raksa pada
bagian tengah tabung. Ketika suhu meningkat, alkohol atau air raksa yang berada
di dalam wadah akan memuai sehingga panjang kolom alkohol atau air raksa akan
bertambah. Sebaliknya, ketika suhu menurun, panjang kolom alkohol atau air
raksa akan berkurang. Pada bagian luar tabung kaca terdapat angka-angka yang
merupakan skala termometer tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh ujung kolom
alkohol atau air raksa merupakan nilai suhu yang diukur.
Termometer
Merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam.
Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muainya bisa
terbilang konstan sehingga perubahan vo. Alat ini terdiri dari pipa kapiler
yang menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk
tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika
temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang
telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah
Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
Termometer Merkuri pertama kali
dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan sensor panas ini menggunakan bahan
Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan Fahrenheit untuk mengukur suhu.
Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul “Penemuan
Skala Temperatur Celsius” yang diantara isinya menjelaskan metoda kalibrasi
alat termometer seperti dibawah ini:
1.
Letakkan silinder termometer di
air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut
berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2.
Dengan cara yang sama, tandai poin
termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3.
Bagi panjang dari dua poin diatas
menjadi seratus bagian yang sama.
Sampai saat ini tiga poin
kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-rata skala Celsius pada
Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan metoda kalibrasi
yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.
Cara Kerja :
1.
Sebelum terjadi perubahan suhu,
volume Merkuri berada pada kondisi awal.
2.
Perubahan suhu lingkungan di
sekitar termometer direspon Merkuri dengan perubahan volume.
3.
Volume merkuri akan mengembang
jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
Jenis
termometer lain yang biasa digunakan adalah termometer yang menggunakan
lembaran bimetal (dua logam yang jenisnya berbeda dan kecepatan pemuaiannya
juga berbeda). Pada saat suhu meningkat, salah satu logam mengalami pemuaian yang lebih
besar dari logam lain. Akibatnya keping tersebut melengkung. Biasanya keping
bimetal berbentuk spiral, di mana salah satu ujung keping tetap, sedangkan
ujung lain dihubungkan ke penunjuk skala. Ketika suhu berubah, penunjuk akan
berputar. Termometer yang menggunakan lembaran bimetal biasanya digunakan
sebagai termometer udara biasa, termometer ruangan, termometer oven dll.
Termometer yang lebih akurat alias
lebih tepat, biasanya menggunakan sifat elektris suatu materi. Misalnya
termometer hambatan. Pada termometer hambatan, biasanya diukur perubahan
hambatan listrik suatu kumparan kawat tipis atau silinder karbon atau kristal
germanium. Karena hambatan listrik biasanya dapat diukur secara tepat, maka
termometer hambatan bisa mengukur suhu secara lebih tepat daripada termometer
biasa.
Agar
termometer bisa digunakan untuk mengukur suhu maka perlu ditetapkan skala suhu.
Terdapat 2 skala suhu yang sering digunakan, antara lain skala celcius
dan skala Fahrenheit. Skala yang paling banyak digunakan saat ini adalah skala
celcius (nama lain skala celcius adalah skala centigrade. Centigrade = seratus
langkah). Skala Fahrenheit paling banyak digunakan di Amerika Serikat, mungkin
pingin beda sendiri kali Skala suhu yang cukup penting dalam bidang sains
adalah skala mutlak alias skala Kelvin. Mengenai skala Kelvin akan kita bahas
kemudian (tuh di bawah).
Titik tetap skala celcius dan skala
Fahrenheit menggunakan titik beku dan titik didih air. Titik beku suatu zat
merupakan temperatur di mana wujud padat dan wujud cair berada dalam keseimbangan
(tidak ada perubahan wujud zat). Sebaliknya, titik didih suatu zat merupakan
temperatur di mana wujud cair dan wujud gas berada dalam keseimbangan. Perlu
diketahui bahwa titik beku dan titik didih selalu berubah terhadap tekanan
udara., karenanya tekanan perlu ditetapkan terlebih dahulu. Biasanya kita
menggunakan tekanan standar, yakni 1 atm (satu atmosfir)
Skala Celcius
Untuk skala celcius, temperatur titik beku normal air (disebut juga
sebagai titik es) dipilih sebagai nol derajat celcius (0o C) dan temperatur
titik didih normal air (disebut juga sebagai titik uap) dipilih sebagai seratus
derajat celcius (100o C). Di antara titik es dan titik uap terdapat
100 derajat. Pada termometer yang menggunakan skala celcius, temperatur yang
lebih rendah dari temperatur titik es biasanya ditandai dengan angka negatif.
Skala Fahrenheit
Om Fahrenheit menghendaki agar semua temperatur yang diukur bernilai
positif. Karenanya, ia memilih 0 oF untuk temperatur campuran es dan
air garam (temperatur terdingin yang bisa dicapai air). Ketika mengukur
temperatur titik es dan titik uap, angka yang ditunjukkan pada skala Fahrenheit
berupa bilangan pecahan. Akhirnya beliau mengoprek lagi skalanya sehingga
temperatur titik es dan titik uap berupa bilangan bulat.
Untuk skala Fahrenheit, temperatur
titik beku normal air (titik es) dipilih sebagai 32 derajat Fahrenheit (32o
F) dan temperatur titik titik didih normal air (titik uap) dipilih sebagai 212
derajat Fahrenheit (212o F). Di antara titik es dan titik uap
terdapat 180 derajat. Normal tuh maksudnya di dalam air tidak ada unsur lain,
tidak ada garam, tidak ada gula, tidak ada teh, tidak ada susu. Jadi murni H20
Konversi skala Suhu
Sekarang mari kita operasikan skla celcius dan skala farenheit.
Karena kedua skala ini berbeda, maka alangkah baiknya jika kita belajar
mengoperasikan skala celcius menjadi skala fahrenheit. Demikian juga
sebaliknya, skala fahrenheit dioprek menjadi skala celcius.
Catatan :
Apabila kita mengatakan suatu suhu tertentu, maka kita menyebutnya derajat
Celcius (oC) atau derajat Fahrenheit (oF).
Contoh : Pada tekanan 1 atm, suhu air panas = 100 oC atau 180 oF.
Suhu tubuh saya = 98 oF. Sebaliknya, jika kita mengatakan perubahan
suhu atau selisih suhu, maka kita menyebutnya Celcius derajat (Co)
atau Fahrenheit derajat (Fo). Contoh : suhu air mula-mula
20 oC. Setelah dipanaskan, suhunya berubah menjadi 50 oC.
Dengan demikian, air mengalami perubahan suhu sebesar 30 Celcius derajat (30
Co). Pada tekanan 1
atm, suhu titik es untuk termometer berskala celcius = 0 oC,
sedangkan termometer berskala Fahrenheit = 32 oF. Sebaliknya, pada
tekanan 1 atm, suhu titik uap untuk termometer berskala Celcius = 100 oC,
sedangkan termometer berskala Fahrenheit = 212 oF.
Mengubah skala Celcius menjadi skala Fahrenheit
Untuk
memperoleh suhu dalam skala Fahrenheit (TF), kalikan terlebih dahulu
suhu dalam skala Celcius (TC) dengan 9/5. Setelah itu tambahkan
dengan 32o
Contoh
soal 1 :
Suhu
air yang lagi kepanasan = 60 oC. Berapakah suhu air panas dalam
skala Fahrenheit ?
Panduan jawaban :
Kalikan
terlebih dahulu 60 oC dengan 9/5. Setelah itu baru tambahkan dengan
32o. 60 x 9/5 = 108. 108 + 32 = 140 oF. kesimpulannya, 60
oC = 140 oF
Mengubah
skala Fahrenheit menjadi skala Celcius
Untuk
memperoleh suhu dalam skala Celcius (TC), kurangi terlebih dahulu
suhu dalam skala Fahrenheit (TF) dengan 32o, setelah itu
baru kalikan dengan 5/9.
Contoh soal 2 :
Suhu air yang
lagi kepanasan = 140 oF. Berapakah suhu air panas dalam skala
Celcius ?
Panduan jawaban
:
Ini mah anak sd
juga bisa oprek
Kurangi dulu 140 oF
dengan 32o. Setelah itu baru kalikan dengan 5/9. 140 – 32 = 108. 108
x 5/9 = 60 oC
Kalibrasi
Termometer
Masukan es batu dan air ke dalam
sebuah wadah (usahakan air dan es batu sama banyak). Setelah itu, masukkan
termometer ke dalam wadah yang berisi air dan es batu tersebut. Karena pada
mulanya termometer lebih panas dari air es, maka setelah dimasukkan ke dalam
wadah, panjang kolom air raksa akan berkurang. Biarkan sampai panjang kolom air
raksa tidak berubah (si air raksa tidak jalan-jalan lagi). Ketika panjang kolom
air raksa tidak berubah, campuran es batu dan air telah berada dalam
keseimbangan termal. Tandai posisi kolom air raksa tersebut (tandai bagian
ujung kolom air raksa). Ini adalah suhu titik es alias titik beku normal air.
Amati gambar di bawah biar paham.
silahkan memanaskan air. Masukkan si
termometer ke dalam wadah yang berisi air yang sedang dipanaskan. Tunggu sampai
si air kepanasan dan berdisko ria dalam wadah (maksudnya si air mendidih). Jika
panjang kolom air raksa sudah tidak berubah lagi, tandai ujung kolom air raksa
tersebut. Ini adalah temperatur titik didih normal air alias titik uap.
Jika dirimu ingin membuat skala
Celcius, jarak antara kedua tanda dibagi menjadi 100 garis/titik. Usahakan
jarak antara setiap garis/titik harus sama. Tanda bagian bawah = 0o
C, sedangkan tanda bagian atas = 100o C.
jikadirimu ingin membuat skala
Fahrenheit, jarak antara kedua tanda dibagi menjadi 180 garis/titik. Usahakan
panjang setiap garis/titik harus sama. Tanda bagian bawah = 32 oF,
sedangkan tanda bagian atas = 212 oF. 32 oF tuh baru suhu
titik es. Karenanya dirimu bisa menambahkan garis atau titik sampai 0 oF.
Tambahkan juga garis/titik di sebelah atas 212 oF. Panjang setiap
garis/titik harus sama dengan sebelumnya.
Catatan
:
Suhu titik es
dan suhu titik uap tergantung pada tekanan udara. Karenanya termometer yang
dikalibrasi di tempat yang tekanannya berbeda akan memberikan hasil berbeda.
Termometer biasa seperti termometer air raksa atau termometer alkohol, biasanya
bersifat terbatas. Termometer tersebut tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu
yang sangat rendah atau suhu yang sangat tinggi.
Termometer
Gas Volume-Konstan dan Skala Kelvin
Sebelumnya kita sudah mempelajari
cara mengkalibrasi suatu termometer. Termometer yang kita gunakan adalah
termometer air raksa yang belum punya skala. Btw, seandainya kita mengkalibrasi
2 termometer yang jenisnya berbeda, misalnya termometer air raksa dan
termometer alkohol, skala kedua termometer tersebut mungkin hanya cocok pada 0 oC
(atau 32 oF) dan 100 oC (atau 212 oF). Apabila
kita menggunakan kedua termometer tersebut untuk mengukur suhu ruangan, angka
yang ditunjukkan belum tentu sama. Bisa saja termometer air raksa menujukkan
angka 48 oC, sedangkan termometer alkohol menunjukkan angka 46 oC.
Hal ini disebabkan karena kecepatan pemuaian setiap materi berbeda2. Demikian
juga dengan jenis termometer yang lain, seperti termometer bimetal dkk. Skala
suhu yangditetapkan dengan cara ini sangat bergantung pada sifat materi yang
digunakan. Materi yang gurumuda maksud adalah si air raksa, alkohol, keping
bimetal dkk.
Karena skala suhu yang ditetapkan
menggunakan termometer biasa mempunyai keterbatasan (skala suhu tergantung pada
sifat materi yang digunakan), maka kita membutuhkan sebuah termometer standar.
Adanya termometer standar membantu kita untuk menetapkan skala suhu secara
lebih tepat, tanpa harus bergantung pada sifat suatu materi.
Termometer yang nyaris
sempurna/ideal adalah termometer gas volume-konstan. Prinsip kerja si termometer
gas volume-konstan adalah sebagai berikut. Volume gas dijaga agar selalu
tetap alias tidak berubah. Nah, ketika suhu bertambah, tekanan gas juga ikut2an
bertambah.
Ini cuma gambaran kasarnya saja.
Termometer gas volume konstan sekarang canggih2… Dalam pipa 1 dan pipa 2
terdapat air raksa. Volume gas dijaga agar selalu konstan, dengan cara menaikan
atau menurunkan pipa 2 sehingga permukaan air raksa dalam pipa 1 selalu berada
pada tanda acuan. Jika suhu alias temperatur meningkat, tekanan gas dalam
tabung juga ikut2an bertambah. Karenanya, pipa 2 harus diangkat lebih tinggi
agar volume gas selalu konstan. Tekanan gas bisa diketahui dengan membaca
tinggi kolom air raksa (h) dalam pipa 2. Kalau pakai cara manual, ingat saja
kolom air raksa setinggi 760 mm = tekanan 1 atm (1 atmosfir). Mengenai hal
ini bisa dipelajari pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida. Materinya sudah ada
di blog ini. Biasanya pada termometer gas volume konstan yang canggih
sudah ada alat penghitung tekanan. Wadah yang berisi gas juga sudah dirancang
agar gas selalu berada dalam volume yang tetap. Jadi yang diukur cuma perubahan
tekanannya saja…
Untuk mengkalibrasi termometer gas
volume konstan, kita bisa mengukur tekanan gas pada 2 suhu. Misalnya kita
gunakan suhu titik es dan suhu titik uap. Suhu titik es dan suhu titik uap
bergantung pada tekanan udara. Biasanya pada tekanan 1 atm, suhu titik es = 0 oC
dan suhu titik uap = 100 oC. Anggap saja kita mengkalibrasi
termometer gas volume konstan pada tempat yang mempunyai tekanan udara 1 atm.
Pertama, tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi es batu dan air.
Volume gas dijaga agar selalu tetap, karenanya pipa 2 harus diturunkan sehingga
permukaan air raksa pada pipa 1 tetap berada pada titik acuan. Jika volume gas
sudah tidak berubah, catat ketinggian kolom air raksa (h) pada pipa 2. Gunakan
h untuk menghitung tekanan. Btw, kalau pakai termometer gas yang canggih,
tabung yang berisi gas langsung dicelup saja ke dalam wadah yang berisi es batu
dan air. Sudah ada alat pengukur tekanan, tinggal dibaca saja tekanan gas
berapa… Catat besar tekanan gas tersebut (anggap saja ini tekanan 1 = P1)
Kedua,
tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air yang lagi dipanaskan.
Seperti biasa, volume gas dijaga agar selalu tetap, karenanya pipa 2 dinaikkan
sehingga permukaan air raksa pada pipa 1 tetap berada pada titik acuan. Jika
volume gas sudah tidak berubah, catat ketinggian kolom air raksa (h) pada pipa
2. Gunakan h untuk menghitung tekanan gas…. (anggap saja ini tekanan 2 = P2)
Ketiga,
buat grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan dan suhu… lihat contoh di
bawah.
P1 adalah tekanan gas
untuk suhu titik es (0 oC) dan P2 adalah tekanan gas
untuk suhu titik uap (100 oC). Gambarkan sebuah garis yang
menghubungkan titik temu P1 dan 0 oC dan titik temu P2
dan 100 oC. Dengan berpedoman pada grafik, walaupun kita hanya
mengetahui besar tekanan gas, besar suhu juga bisa diketahui dengan mudah
bahkan bisa diramalkan.
Skala
Kelvin
Sekarang tataplah grafik di atas
dengan penuh kelembutan….. Jika garis miring ditarik ke kiri sampai memotong
sumbu T oC, kita akan menemukan bahwa ketika tekanan gas = 0, besar
suhu = -273,15 oC. Mungkin kita berpikir bahwa besar suhu tersebut
berbeda-beda, tergantung pada jenis gas yang dikurung dalam tabung termometer
gas volume konstan. Btw, berdasarkan hasil percobaan, walaupun jenis gas
berbeda, ketika tekanan gas menjadi nol, besar suhu tetap bernilai -273,15 oC.
Dengan demikian, kita bisa menggunakan besar suhu ini sebagai patokan skala
suhu (disebut juga sebagai suhu alias temperatur nol mutlak).
Temperatur nol mutlak ini dikenal
dengan julukan skala mutlak alias skala suhu Kelvin. Kirain
skala suhu gurumuda Kelvin adalah nama almahrum Lord Kelvin (1824-1907), mantan
fisikawan Inggris. Sekarang beliau sudah beristirahat di alam baka, karenanya
gurumuda menyebutnya mantan fisikawan. Pada skala ini, suhu dinyatakan dalam
Kelvin (K). Selang antara derajat sama sperti pada skala celcius, tetapi harga
nol digeser hingga 0 K. Jadi 0 K = -273,15 oC dan 273,15 K = 0 oC.
Suhu dalam skala Celcius dapat diubah menjadi skala Kelvin dengan menambahkan
273,15, suhu dalam skala Kelvin bisa diubah menjadi skala Celcius dengan
mengurangi 273,15. Secara matematis, bisa ditulis sebagai berikut :
T (K) = T (oC)
+ 273,15
T (oC)
= T (K) – 273,15
Contoh soal 1 :
20 oC
= …. K ?
Panduan
juawaban….
T = 20 + 273,15
= 293,15 K
Contoh soal 2 :
293,15 K = …. oC
?
Panduan
juawaban….
T = 293,15 –
273,15
T = 20 oC
Contoh soal 3 :
100 oF
= ….. K ?
ubah
si Fahrenheit ke Celcius. Setelah itu baru ubah si celcius ke Kelvin.
2. TERMOGRAFI DAN MAPING
TUBUH
Metode pemeriksaan berdasarkan pengukuran suhu
kulit pada suatu tempat dengan memakai Dynamic Telethermography.
Pemeriksaan ini dilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu
keganasan. Hasilnya disebut panas apabila perbedaan panas dengan sekitarnya
> 0,9o C dan dingin apabila <>o C. Pada
penelitian Alves didapatkan bahwa pada yang ganas semua hasilnya panas.
Pemeriksaan ini paling sensitif dan spesifik bila dibanding dengan pemeriksaan
lain.
- PERUBAHAN PETA THERMAL TUBUH

Lancar tidaknya aliran darah di bawah kulit dapat dilihat dari perbedaan suhu yang ditangkap oleh kamera Termografi Infra Merah. Jika aliran darah kurang kuat, maka warna peta tubuh adalah kuning, hijau bahkan biru. Aliran darah yang kuat akan terekam oleh kamera sebagai warna jingga hingga merah. Peningkatan aliran darah umumnya akan terjadi dalam waktu 30 menit setelah Breast Up digunakan. - PERUBAHAN KEKENTALAN DARAH

Dengan mikroskop elektronik, dapat dilihat adanya perubahan bentuk dan kekentalan pada keping sel darah merah sebelum dan sesudah Breast Up digunakan.Pada gambar di sebelah kiri terlihat sel darah bergerak lambat, menggumpal dan bertumpuk satu dengan lain. Kondisi ini mengakibatkan distribusi oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh menjadi sangat pelan, umumnya orang bersangkutan menjadi mudah lelah, mengantuk dan mudah pegal otot. Perubahan mulai terjadi dalam waktu 30 menit setelah Breast Up digunakan, sel darah merah menjadi terurai dan bergerak lebih aktif. Perbaikan seperti ini akan terus meningkat dalam waktu 7 hari sejak Breast Up digunakan pertama kali sehingga peningkatan stamina akan sangat terasa dalam waktu 7 hari. - PERUBAHAN AKTIVITAS GELOMBANG
ALPHA OTAK
Kegiatan otak manusia dapat dilihat dari dominasi 3 jenis gelombang, yaitu Theta, Beta, dan Alpha.
Ketika
otak didominasi oleh Gelombang Theta (Biru), orang akan merasa mengantuk
dan sulit untuk fokus.
Ketika
Gelombang Beta (Merah) mendominasi, orang akan merasa stress atau
tertekan, sedangkan tubuh terasa tegang dan emosi terasa tidak tenang.
Sebaliknya
Gelombang Alpha (Hijau) yang dominan akan membuat orang bersangkutan
mempunyai tingkat konsentrasi yang tinggi dan jernih pikirannya.

Pada
gambar di kiri, orang dalam keadaan mengantuk, lelah dan tegang, sementara daya
pikir dan konsentrasinya sangat rendah. Gambar di kanan menunjukkan perbaikan
yang terjadi dalam waktu 30 menit setelah Breast Up digunakan. Walaupun warna
merah (Beta( masih lebih tinggi, namun terjadi penekanan warna biru (Theta) dan
peningkatan warna hijau (Alpha) yang sangat drastis. Hal ini membuat orang
tersebut walaupun lelah dan tegang, namun pikiran tetap konsentrasi, jernih,
dan waspada. Pemakaian yang lebih lama akan membantu penurunan warna merah
seiring dengan turunnya Serotonin tubuh yang berkaitan dengan tingkat stress.
3.
TERAPI PANAS
Lebih dari setengah jumlah pegawai kantoran mengalami sakit
punggung dan untuk mengobatinya tidak sedikit yang berpaling ke terapi
pemanasan. Murah dan sudah dipercaya sejak lama. Pertanyaannya adalah seberapa
efektif terapi itu?
Dalam
beberapa tahun terakhir belasan penelitian mencoba mencari jawaban atas
keraguan terhadap terapi panas itu. Sebagian orang merasa lebih rileks segera
setelah terapi. Pembuluh darah membesar, mengurangi rasa sakit karena aliran
darah melemaskan otot kaku. Sebuah studi peninjauan kembali dilakukan atas
sembilan penelitian serupa yang pernah dilakukan terhadap hampir 1.200 orang.
Seperti
yang dipublikasikan oleh The Cochrane Database of Systematic Reviews. Lima hari
menjalani terapi panas dengan cara membungkus tubuh dengan alat tersebut,
berhasil mengurangi rasa sakit setelah dibandingkan dengan placebo dan
pengobatan lainnya. Di lain pihak sangat sedikit bukti yang menunjukkan terapi
kebalikannya yaitu dengan rasa dingin. Namun kombinasi terapi panas dan dingin
diyakini memberikan hasil terbaik.
Secara
acak telah dilakukan penelitian pada 2005, untuk membandingkan terapi. Setelah
tujuh hari, sekitar 70% responden yang mengkombinasikan terapi panas dengan
olahraga ringan, merasakan kondisinya seperti sebelum terkena sakit punggung.
Sementara
yang melakukan terapi ringan atau olahraga saja, hanya 20% yang merasakan bugar
seperti sebelum terkena sakit punggung kronis.
Istirahat
total atau bed rest pada mulanya membantu mengurangi rasa sakit. Namun
setelah dua hari, rasa sakit kembali muncul diikuti lemas otot, dan risiko
penggumpalan darah.
D.
Mekanisme
aktifitas panas
Tubuh
selalu beraiktiar agar temperatur tetap konstan walaupun lingkkungan ada yang berubah.pengaturan
fisik panas secara implisit adalah sejumlah total dari proses fisiologi di mana
terjadi peningkatan dan penurunan panas dari tubuh kita.panas dapat hilang dan
masuk ke dalam lingkungan dengan cara konveksi,radiasi,dan evavorasi.
Peristiwa
konveksi,radiasi,dan evavorasi di control oleh susunan syaraf pusat agar
mencapai kesetimbangan termal,pada keadaan kritis misalnya atau dingin yang
menyengat ,keadaan ini langsung mempengaruhi fisiologi thermostat yaitu
hipotalamus dan preoptik.
Mekanisme
aktifitas oleh panas:
a..pelebaran
pembuluh darah.
b.berkeringat.
c.peningkatan
pernafasan.
Hal-hal
ini di sebabkan oleh tubuh kehilangan panas.
E.
Transfer
panas
Sesuai
dengan seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh semua tergantung pada
suhu.energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada empat
cara:
a.konduksi
konduksi
adalah pemaparan panas dari suatu objek yang suhunya lebih tinggi ke objek lain
dengan jalan kontak langsung.berdasarkan teori kinetis di mana energy kinetis di
hantarkan dari suatu molekul ke molekul lain dengan jalan tabrak sehingga
terbentuk panas,
b.konveksi
aliran
konveksi dapat terjadi di karenakan masa jenis udara panas sangat ringan di
bandingkan udara dingin,
c.radiasi
d.evavorasi
evavorasi
adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap.manusia kehilangan
sekitar 9*10 kalori/gram melalui penguapan paru-paru.
F.
Pemanfaatan
energy panas dalam bidang kedokteran.
Sukar
dikatakan secara pasti efisiensi pans apabila ada energy panas yang mengenai
salah satu bagian tubuh.tetapi jelas apabila energy panas mengenai salah satu
bagian tubuh akan menaikan suhu di sekitar tempat tersebut.
Epek
panas ada tiga yaitu”
1.fisik
2.kimia.
3.biologis.
Cara
panas di transfer ke dalam tubuh,energy panas mula-mula di penetrasi ke dalam
jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya.kemudian akan menghilang di daerah
jaringan yang lebih dalam berupa panas.
Ada
beberapa metode dari pemenfaatan energy panas.
1.kantong
air panas
Cara
ini efisien dalam pengobatan penderita nyari
2.handuk
panas.
Cara
ini sangat berhasil apabila pengobatan di lakukan pada daerah yang ototnya
sakit.misalnya spasma otot.
3.turkish
batsh(mandi uap).
Mempunyai
efek relaksasi otot.
4.mud
packs(lumpur panas).
Mencegah
kehilangan panas dalam tubuh.
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang, pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.
Sifat termometrik adalah sifat
suatu materi yang berubah jika temperatur berubah,artinya jika suhu berubah
maka bentuk dan ukuran meteri juga berubah.
2.
Ada tiga skala yang sering di
gunakan dalam konversi suhu yaitu skala celcius,skala farenheit,dan skala
Kelvin.
3.
Termografi adalah metode
pemeriksaan suhu kulit pada suatu tempat dengan memakai dynamic telethermografy
pemeriksaan ini di lakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu
keganasan,hasilnya di sebut panas apabila perbedaan panas dengan sekitarnya
lebih besar dari 0,9 derajad celcius dan apabila lebih kecil dari 0 derajad
celcius.
4.
terapi yang menggunakan energy
panas untuk mengurangi suatu pentakit,contohnya mengobati penyakit punggung.
B. SARAN
Penulis sangat menyadari
masih banyak sekali kekurangan dalam makalah ini,untuk itulah saran dan kritik
sangat saya harapkan.seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak,tak ada
karya yang sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Giancoli, Douglas C., 2001,
Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991,
Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk
Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman,
Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
